ADMINISTRASI SYSTEM LINUX

Nama   : Muhammad Imam Naufal Jayadiningrat

 Nim     : 1901301068
 Kelas  : 1D


MODUL 

ADMINISTRASI SYSTEM LINUX



Topik yang akan dibahas :
     Membuat user dan group.
           Manajemen perijinan / hak akses file dan direktori.
           Mengamati proses sistem dan menghentikan proses.
           Mounting device.
  
A.    Penanganan Pengguna (User dan Group)
Administrasi sistem pada LINUX hanya dapat dijalankan oleh super user atau administrator sistem tersebut.
1.      User
User hanya dapat dibuat dan dihapus oleh administrator atau super user saja. Untuk membuat atau menambah user ada dua cara, yaitu dengan shell script (mode text) atau melalui GUI (X-Window). Untuk shell script dengan perintah :
useradd so : digunakan untuk membuat user so,

adduser so : untuk menambah user. bila perintah useradd tidak ditemukan 
rmuser  -r so : untuk menghapus user so beserta home direktorinya

Untuk GUI tergantung dari distro Linux dan desktop managernya. Biasanya ada pada menu configuration
2.      Group
Sama halnya dengan pembuatan user, pembuatan group dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan shell script  dan GUI. Untuk shell script dengan perintah :
groupadd poltek : digunakan untuk membuat group poltek,

addgroup poltek: untuk menambah group. bila perintah groupadd tidak ditemukan
groupdel/rmgroup : digunakan untuk menghapus group yang sudah ada

B.     Batasan File (File Restriction)
Di dalam linux setiap file mempunyai batasan file. Batasan file (hak akses) meliputi hak perijinan akses (permission), kepemilikan (owner), serta group pemilik file. 
Fungsinya adalah untuk mengatur serta membatasi akses-akses terhadap file yang bersangkutan. Untuk melihat hak akses file menggunakan perintah ls –l, sedangkan perintah untuk menentukan  hak akses adalah chmod. Dalam batasan file ada beberapa ketentuan pengaturan untuk perijinan dan kepemilikan suatu file, yaitu :
      Setiap file selalu dimiliki oleh pemilik yang berhak mengatur hak akses terhadap file tersebut, hal ini berlaku juga untuk root /administrator atau super user / subtitude user
      Hak akses file dibagi menjadi tiga :
 read (baca) hak akses ini disimbolkan dengan huruf ‘r’,  write  (tulis) hak akses ini disimbolkan dengan huruf ‘w’,  execute (eksekusi) hak akses ini disimbolkan dengan huruf ‘x’
      Pemilik file dibagi menjadi tiga :
 user (pemilik file)
 group (group dari memiliki file), group di sini merupakan group dari pemilik file.
 other (selain user dan group), adalah user yang tidak berada dalam satu group dengan user pemilik file
contoh :
# ls –l /home/data
               -rwxr-xr-x 1                   so  poltek  5  Mar 25 2004  /home/data
Pada kolom pertama terdapat hak perijinan akses dari file /home/data.
File ‘data’ dimiliki oleh ‘so’ dan dimiliki oleh group ‘poltek’, dengan ukuran file 5 byte, serta tanggal pembuatan/editing terakhir. 
Perhatikan untuk kolom pertamanya ‘-rwx-r-xr-x’ (dibaca dari kiri ke kanan), 
- R w x r - x r - x
| | | | | | | | | |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Terlihat ada 10 karakter untuk hak akses. Maksud dari tampilan tersebut adalah
      Nomor 1 menunjukkan bahwa data merupakan file (- file biasa, d direktori, l link )
      rwx (nomor 2,3,4) adalah hak akses untuk pemilik file / user (read/baca,  write/tulis, execute/eksekusi)
      r-x (nomor 5,6,7) adalah hak akses untuk group dari pemilik file (read/baca, execute/eksekusi) bukan group yang memiliki file (pada contoh adalah group ‘poltek’)
      r-x (nomor 8,9,10) adalah hak akses untuk other (user-user selain pemilik file dan groupnya)(read/baca, execute/eksekusi)
Pemilik file atau super user / administrator dapat mengubah hak akses terhadap file-filenya. Pengaturan hak akses terhadap suatu file dapat dilakukan dengan dua cara / metode :

C.    Metode Huruf
Pada metode huruf ini sintaknya diwakili oleh huruf-huruf yang menerangkan tentang hak akses dan pemilik file tersebut. Huruf-huruf yang dipakai adalah :
r  = menyimbolkan read / baca w   = menyimbolkan write / tulis x   = menyimbolkan execute / eksekusi u = menyimbolkan user / pemilik file g = menyimbolkan group
o = menyimbolkan other / user lain selain pemilik file dan group

Sintak : 
chmod [ugo]+/-[rwx] nama_file
Dengan tanda ‘+’ digunakan untuk memberi hak akses. tanda ‘-‘ digunakan untuk menghilangkan hak akses, contoh :
chmod u+rw aku :memberi hak akses kepada user / pemilik file dengan hak akses read / baca dan write / tulis pada file poltek.
chmod go-w aku :menghilangkan hak akses write / tulis untuk group dan other pada file oman
chmod ugo+w aku :menambahkan hak akses write / tulis untuk user, group dan other pada file oman, 

D.  Metode Angka
Selain menggunakan metode huruf, untuk mengatur hak akses dapat menggunakan metode angka. Angka-angka yang digunakan merupakan hasil dari konversi dari bilangan biner ke desimal, yaitu :
  4 mewakili hak akses read / baca ( r--) --> 100 (biner) = 4
               2 mewakili hak akses write / tulis (-w-) --> 010                   = 2 
              1 mewakili hak akses execute/ eksekusi(--x) --> 001           = 1
              0 menghilangkan semua hak akses ( --- )  --> 000                = 0
Untuk kombinasi dari hak akses yang ada, yaitu kombinasi antara hak akses r, w dan atau x adalah dengan cara menambahkan bilangan-bilangan yang mewakilinya, atau mengkonversinya dalam bentuk biner selanjutnya di desimalkan. Contoh kombinasi antara hak akses:
r-x sama dengan 5 berasal dari 4(read) + 1(execute) atau dari konversi biner 101
Sintak perintah untuk dengan menggunakan metode angka adalah :
chmod A1A2A3 nama_file
dengan 
A1
= angka yang mewakili hak akses user si pemilik file
A2
= angka yang mewakili hak akses group pemilik file
A3
= angka yang mewakili hak akses other 
 contoh :
             chmod 651 saya          
Hak akses untuk user adalah read dan execute (6) hak akses untuk group adalah write dan execute (5) hak akses untuk other adalah execute (1)
chmod 740 kamu
hak akses untuk user adalah read, write  dan execute (7), (full akses).hak akses untuk group adalah write. hak akses untuk other tidak ada (0)

E.   Kepemilikan File (File Ownership)
Hak kepemilikan dari sebuah file atau direktori dapat diubah-ubah. Baik mengubah kepemilikan dari seorang user ke user lain atau dari suatu group ke group lain. Ada yang perlu diperhatikan dalam merubah kepemilikan file:
      Hanya super user / administrator yang dapat merubah hak kepemilikan sebuah file
      Dalam hal pemindahan kepemilikan dari suatu group ke group lain yang perlu diperhatikan adalah group yang memiliki file, bukan group dari user si pemilik file . pada kasus dibawah ini adalah user pemilik adalah
‘so’ dan group pemilik adalah ‘poltek’ 
-rwxr-xr-x 1 so  poltek  5  Mar 25 2004 /home/data
Jadi pada kasus di atas bisa saja ‘so’ bukan merupakan anggota dari group ‘poltek’. Harap anda perhatikan dan bedakan pada materi pengaturan hak akses sebelumnya. 
Untuk mengubah kepemilikan file menggunakan perintah chown (untuk merubah kepemilikan file dari seorang user ke user lain) dan chgrp (untuk merubah kepemilikan file dari satu group ke group lain), sintaknya adalah :
chown owner nama_file
Dengan owner adalah nama user lain yang akan diberi file
contoh :
chown mahasiswa data --> akan menjadikan file data menjadi milik user mahasiswa
chgrp  group nama_file
Dengan group adalah nama group lain yang akan diberi file  contoh :
chgrp  data --> akan menjadikan file data menjadi milik dari group amikom 
chown owner:group nama_file contoh :
chown saya:amikom data akan menyebabkan file data menjadi milik user saya dan juga menjadi milik dari group amikom chown :amikom data  sama hasilnya dengan perintah chgrp

F.     Manajemen Proses
Proses adalah sesuatu yang mendasar pada suatu sistem operasi. Sebuah proses dapat memboot komputer dan dapat pula mematikannya. Secara konteks sebuah proses dapat diumpamakan sebuah program yang sedang dijalankan. Proses-proses dapat dimulai/dijalankan, diakhiri/stop, dimatikan, ditentukan prioritasnya, dan dijadwalkan. Untuk memahaminya, sebagai contoh anda membuka program berarti menjalankan proses, anda menutup program berarti mematikan proses.
Dalam Linux/UNIX Untuk melihat proses dan penanganan proses-proses yaitu program konsole ’top’ dan  ’ps’ dan untuk mematikannya atau memanipulasinya menggunakan perintah seperti ’kill’  dan ’nice’. Semua informasi mengenai proses yang sedang berlangsung / berjalan disimpan  pada direktori ’/proc’ yang berubah secara real time. Dengan membaca file-file yang ada di direktori ’/proc’ akan sangat merepotkan, ada dua perintah yang dapat melihat proses yang sedang berlangsung .

ps
Perintah ps digunakan untuk melihat proses yang sedang berlangsung, dengan menggunakan ps dapat dilihat informasi proses yang sedang berlangsung. contoh tampilan ps
          PID                   TTY                TIME             CMD
           235                         tty1 00:00:00                      bash
           780                         tty1 00:00:00                      ps
Tampilan di atas adalah untuk menampilkan informasi proses itu sendiri. karena menjalankan ps di baris perintah yang menginduk pada shell command line (program yang menerjemahkan perintah, biasanya bash). ps sendiri mempunyai banyak option contoh : 
ps aux
Keterangan tentang field/kolom untuk perintah di atas
USER: adalah nama user yang menjalankan proses yang bersangkutan atau atas ijin siapa proses tersebut berjalan. sebagian proses yang dijalankan oleh root merupakan proses boot yang dijalankan oleh init (central dari semua proses, dapat dilihat dengan perintah 'pstree', init mengendalikan proses mana yang akan dijalankan dan dihentikan) 
PID :   adalah id dari proses
TTY: adalah terminal/konsol (teletype) dari mana program tersebut dijalankan, semua proses yang dijalankan oleh init tidakmempunyai aturan terminal ini.
STAT: status proses sat ini. keterangannya adalah
S (sleeping) proses dalam keadaan sleep //kurang lebih 20 menit
R (running) proses sedang berjalan
D (defunct) proses tidak dipakai, merupakan proses yang berjalan sembarangan, kill secepat mungkin
                      I (idle)         proses sedang tidak dijalankan/tidak dipakai
Z (zombie)  proses yang sudah mati, akan hilang saat di shutdown berikutnya, tidak berpengaruh pada sistem
T (terminate) proses dihentikan


TIME
menunjukkan cpu-time yang dihabiskan (akumulasi waktu yang digunakan proses), bukan waktu proses dijalankan

%CPU
persentasi dari waktu CPU yang sudah digunakan, untuk prosesor modern proses akan berisi nol, kecuali untuk keperluan X-Window
%MEM
persentasi memori sistem yang digunakan oleh proses, nilai berhubungan dengan RSS, bukan VSZ
VSZ
ukuran memori virtual proses. besar memori proses termasuk shared libraries
RSS          (resident set size) ukuran sebenarnya. biasanya nilainya lebih kecil                         dari nilai yang diberikan 'top'.karena berbeda dalam hitungannya
       CMD/COMMAND adalah nama program / perintah yang digunakan     

top
Perintah top akan memberikan tampilan secara dinamis mengenai status proses yang sedang berlangsung / berjalan. tampilan tabel proses yang ada akan di update pada interval waktu tertentu (default 5 detik). option penting pada 'top' adalah -d [detik] untuk menentukan interval update dalam detik.  contoh :
top -d 2
ada beberapa field/kolom baru diantaranya
PRI Prioritas dari proses. waktu penghitungan maksimum dalam milidetik untuk proses ini
       NI     Nilai 'nice' nilai prioritas yang diberikan secara manual.

nice  
Semua proses memiliki hak yang sama dalam pembagian sumber daya. namun dapat diubah dengan perintah nice untuk memulai proses dengan prioritas yang diberikan. sintak :
nice -n [value] [process]  keterangan :
Nilai negatif menambah prioritas hanya bisa dilakuan oleh 'root' namun nilai positif dapat dilakukan oleh siapa saja. Untuk merubah prioritasnya lagi dengan perintah renice.  sintak :
renice [prioritas] [pid]
 kill
Kadang ada proses yang tidak diperlukan kehadirannya dalam sistem atau terlalu banyak memakan resource komputer, sehingga akan menurunkan kinerjanya. cara untuk menghentikan proses tersebut adalah dengan menggunakan perintah kill. 
sintak :
                     kill -[signal] PID                         
Menghentikan proses berdasarkan nomor ID proses, signal adalah nomor signal yang dapat digunakan, selain nomor signal dapat juga dengan menggunakan nama signalnya, misal untuk nomor signal 9 dapat diganti dengan KILL 
killall -[signal] nama_proses 
Menghentikan proses berdasarkan nama prosesnya. contoh:
kill –9 253 menghentikan proses dengan PID 253 kill -KILL 253   mematikan proses dengan PID 253 killall httpd menghentikan proses dengan nama httpd 
Keterangan 
Tanpa menyebutkan signal secara default akan diberikan signal 15 (sigterm) yang akan menutup program “menunjukkan jalan keluar bagi program”. 9 (sigkill) akan mematikan program / mengeluarkan program dari sistem secara paksa (membasmi program) beberapa signal yang digunakan adalah:
1                    HUP   Hangup           : menggantungkan proses
2                    INT    Interupt           : mereboot program / proses
3                    QUIT Quit                 : menutup program
             6          ABRT abort                : membatalkan proses
             9           KILL Kill                   : mematikan proses (dengan paksa)
14                ALRM Alarm clock
15                TERM terminate        : mengakhiri program

G.  Manajemen Disk
Pada sistem operasi under UNIX seperti LINUX tidak mengenal adanya drive C:\ atau drive A:\, karena pada LINUX menggunakan sistem hirarki dan penyatuan (direktori di dalam direktori) dan memperlakuan file, direktori dan device driver (termasuk floppy dan cdrom) sebagai file.    
Sedangkan device driver untuk disk drive ditempatkan pada direktori /dev (direktori tempat semua device). Dan disk drive yang belum dikenal tersebut harus dikenalkan / dimuatkan / dipasangkan pada suatu direktori agar bisa dibaca / digunakan. 
Ada beberapa tipe file sistem yang sering digunakan dan perlu anda perhatikan untuk mengenalkan  device yang akan digunakan :  msdos untuk mengenalkan file-file dari DOS dan Windows
 vfat  juga untuk mengenalkan file-file dari DOS dan Windows(
FAT 16 dan FAT 32)  ext2  untuk mengenalkan file-file dari Linux  ntfs  untuk file sistem dari NT  ufs       untuk mengenalkan file-file dari UNIX

untuk mengenalkannya menggunakan perintah mount. 
sintak standarnya adalah :
mount –t [fstype] [device] [dir] keterangan :
mount –t  adalah perintah untuk mengenalkan sebuah file sistem ke dalam Linux
fstype   adalah tipe dari file sistem pada device yang akan dipakai
device   adalah direktori tempat device driver (driver dari alat yang    digunakan) berada, terletak pada direktori /dev
dir adalah direktori yang digunakan untuk menampung filefile pada device yang akan digunakan

Setelah melakukan mount (apabila sudah selesai dipakai) sebaiknya device yang telah di mount harus dinonaktifkan (di umount). 
sintaknya :
                  umount [device]

           Floppy
Pada sistem operasi Linux / under UNIX media floppy disk dikenal dengan fd0 untuk drive A (istilah pada Windows) dan fd1 untuk driver B. Untuk mengenalkan media floppy disk pada sistem operasi Linux menggunakan perintah mount. contoh :
mount –t msdos /dev/fd0 /mnt/floppy maksud dari perintah di atas
adalah :
       

File sistem yang akan dikenalkan berasal dari DOS atau Windows, dan device/alat yang digunakan adalah floppy disk (drive A). Dan hasil dari pengenalan file sistem tersebut akan ditempatkan pada direktori /mnt/floppy.

Sedangkan cara memformat disket dengan kapasitas 1,44 MB menggunakan perintah: 
fdformat /dev/fd0h1440

Setelah selesai proses pemformatan dilanjutkan dengan menentukan tipe file sistem yang akan digunakan, untuk tipe file sistem ext2 / linux dengan perintah 
mkfs /dev/fd0
         
mke2fs /dev/fd0 atau
mkfs.ext2 /dev/fd0 
         

Untuk membuat tipe file sistem DOS atau Windows dengan menggunakan perintah :
mkfs –t msdos /dev/fd0                    atau mkdosfs /dev/fd0                                   atau
mkfs.msdos /dev/fd0

Bagaimana cara mengcopy dari disket ke disket ? Ada dua langkah untuk mengcopy disket ke disket, yaitu :
      Masukkan disket yang akan dicopy ke floppy drive, ketikkan perintah dd if=/dev/fd0 of=/tmp/kopian
      Ganti disketnya dengan disket kedua, kemudian ketikkan perintah
dd if=/tmp/kopian if=/dev/fd0
atau bisa juga  dengan menggunakan fasilitas cat untuk pengalihan file
      Masukkan disket pertama, ketikkan
cat /dev/fd0 > /tmp/kopian
      Ganti disket, masukkan disket kedua, ketikkan cat tmp/kopian > /dev/fd0

Direktori /tmp/kopian bisa anda ganti menggunakan direktori lain asalkan output file (of=…) pada perintah pertama untuk cara 1 harus sama dengan input file (if=…) pada perintah keduanya. Begitu juga yang menggunakan perintah cat.

           Harddisk
Untuk mengenalkan media harddisk prinsipnya sama dengan floppy. Untuk mengetahui partisi-partisi yang ada dalam harddisk dapat menggunakan perintah df. Untuk mengenalkan media harddisk  contoh :
mount –t vfat /dev/hda1 /mnt/windows
            
keterangan :
File sistem yang akan dikenalkan berasal dari DOS atau Windows, dan device/alat yang digunakan adalah harddisk primary . Dan hasil dari pengenalan file sistem tersebut akan ditempatkan pada direktori /mnt/windows. Selain menggunakan tipe file sistem msdos bisa juga menggunakan tipe vfat untuk tipe file sistem dari Windows.
Beberapa tipe file system seperti NTFS, untuk beberapa distro terkadang tidak dapat dikenali (seperti distro Redhat dan Fedora). Agar tetap dapat dikenali, user harus menambahkan modul untuk mendeteksi file system NTFS pada distro tersebut. 
Beberapa distro lain yang dapat mengenali file system NTFS terkadang hanya dapat membaca file-file dan direktori pada partisi hardisk dengan format file system NTFS, tetapi tidak dapat diedit, copy atau modifikasi lainnya.

           CDROM
Untuk mengenalkan CDROM prinsip sama saja dengan dua media di atas, hanya saja untuk tipe file sistemnya tidak perlu dituliskan contoh :
mount /dev/cdrom /mnt/cdrom keterangan :
/cdrom adalah device untuk cdom yang akan dikenalkan, dan /mnt/cdrom adalah direktori tempat menampung file dari cdrom
           Flash Disk
Untuk mengenalkan flashdisk prinsip sama saja dengan media CDROM di atas, untuk tipe file sistemnya tidak perlu dituliskan contoh :
mount /dev/sda1 /mnt/flash keterangan :
/sda1 adalah device untuk flashdisk dari usb1 yang akan dikenali oleh linux Slackware, distro lain mungkin saja berbeda, seperti /dev/sd0 dan /mnt/flash adalah direktori tempat menampung file dari cdrom. Ingat direktori flash sebelumnya harus dibuat terlebih dahulu, baru proses mounting device dilakukan

Komentar

Postingan Populer